Tips Menjadi Seorang Pemborong


1. Ketahui tingkat keahlian pekerja , jangan samakan bayarannya. Tempatkan posisi mereka ditempat yg mereka bisa lebih cepat daripada yg lainnya.


2. Ketahui perubahan harga bahan dan alternatif penggantinya yg mungkin masih keluaran terbaru.


3. Kontrol prosedur pekerjaan pekerja, jika ada kesalahan, jangan biarkan berlarut-larut. Cepat2 cari penanganannya, semakin cepat semakin kecil kerugian.


4. Hitung volume bangunan dengan cermat, pelajari gambar dengan seksama, jika anggaran dinilai kurang, maka bicarakan baik2 serta berikan solusi bagaimana agar efisien, biasanya dengan mengubah design (itu salah1 sebab arsitek dengan tehnik lapangan sering bentrok, sebab lainnya bisa berupa tingkat kesulitan pekerjaan dan kendala dilapangan)


5. Atur pengeluaran sebijak mungkin. usahakan tidak mengurangi kualitas struktur (semen&besi) demi keamanan anggaran. Kecuali jika anggaran struktur sudah memakan anggaran pekerjaan selanjutnya (salah perhitungan diawal). Tanyakan dengan orang yg lebih ahli jika kendala terlalu sulit.


6. Selalu lebihkan pengajuan anggaran, koefisien biasanya 3 - 5 % , tidak perlu berlebihan yg akan menyebabkan sebutan pemborong menjadi buruk. sebab sangat jarang tingkat kesempurnaan bangunan dengan nilai 90% keatas. Jika mendapat konsumen yg sulit menerima, maka akan menjadi masalah. perhatikan kebutuhan konsumen, murah atau sempurna. ada harga ada kualitas.


7. Gunakan bahasa yg baik dan sopan kepada konsumen, arahkan komplain konsumen langsung ke kita, bukan ke pekerja. Supaya pekerja juga tidak pusing memikirkan hal yg menjadi tanggung jawab pemborongnya.


8. Jika ada hal penting yg harus diberitahukan kepada konsumen, maka beritahu, jika masalah kecil sebaiknya tidak usah dan pecahkan sendiri, kecuali konsumennya memang ingin tahu dan banyak bertanya sejak awal. Jelaskan dengan tenang agar tidak dianggap masalah besar.


9. Efisiensi bisa dilakukan dengan alat yg baik yg mempermudah pekerjaan, serta alat bantu sekali pakai yg mungkin masih bermanfaat pada pekerjaan selanjutnya, selalu ketahui tahap2an pekerjaan, agar efisiensi lebih maksimal.


10. Berikan upah pekerja tepat waktu, layak berdasarkan kinerja , ketahui kebutuhan penting mereka seperti makan, istirahat, dan alat kerja, jika tidak penting maka berikan alasan dan solusinya. usahakan mereka memiliki lebihan di akhir project. Caranya bukan memangkas bahan material yg akan jadi bangunan, tapi dengan efisiensi, ketepatan, pemikiran langkah ke depan, dan bonus dari toko material (buat perjanjian diawal, banyak toko yg mengerti status pemborong, namun ada juga toko yg mengakali dengan menjanjikan komisi namun memberikan bahan kualitas buruk)


11. biasakan mempersentase pekerjaan agar mempermudah pengajuan yg lebih jujur. setiap saat pengajuan pembayaran, hitunglah item A brp persen dari total bangunan, item B brp persen, dan seterusnya. Agar ketika terjadi perselisihan, dan sudah tidak sepaham (biasanya masalah pembayaran) masing2 pihak tau sejauh mana hak dan kewajiban yg sudah dilunasi. sering terdengar konsumen merasa tertipu, uangnya dibawa lari si mandor. kalau upah pekerja tidak dia bayar, si mandor punya hobi foya2 dan ganti2 tenaga kerja, maka benar mandor/pemborongnya nakal. Tapi banyak juga kasus pemborong yg kurang pandai berhitung yg hanya sekedar mencari lahan makan buat pekerjanya, sehingga pekerjaan sulit dan murah serta konsumen dengan seribu tuntutan, dia ambil. alhasil ketika dia sudah sadar telah rugi, maka setelah pembayaran, dia pergi. Dan konsumen marah2 karna si pemborong tidak bertanggung jawab dan membawa lari uangnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Memperbaiki Kerusakan Layar Panel Tv Led

Berapakah Harga Borong Bangunan Yang Murah ???